Jika anda kuliah di
bidang eksakta, tentunya sudah tidak asing lagi kan dengan software pemecahan
masalah statistik SPSS? Di dunia
kampus khususnya dikampus saya, software ini masih jadi primadona dalam
membantu penyelesaian statistik.
SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan
analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan
grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang
sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya (Wikipedia).
SPSS
banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan
mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan
data statistik untuk ilmu-ilmu social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri
adalah Statistikal Package for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS
diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses
produksi di pabrik, riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang
kepanjangan dari SPSS Statistikal
Product and Service Solutions.
Pada
blog ini, kita akan fokus pada cara pengujian korelasi. Analisis
korelasi merupakan studi pembahasan tentang derajat keeratan antar variabel
yang dinyatakan dengan koefisien korelasi. Ada dua hubungan yang di hasilkan
dalam uji ini yaitu: positif dan negative. Positif artinya jika variabel bebas
(X) naik, maka variabel terikat (Y) naik. Negative artinya jika variabel bebas
(X) turun, maka variabel terikat (Y) turun.
Dasar pengambilan keputusan
Ada
dua cara pengambilan dalam analisis korelasi yakni dengan melihat nilai
signifikansi dan tanda bintang pada output SPSS:
ü Nilai
signifikansi : jika nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat korelasi. Sebaliknya
jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat korelasi.
ü tanda
bintang (*) yang di berikan SPSS : jika terdapat tanda bintang pada pearson
correlation maka antara variabel yang di analisis terjadi korelasi. Sebaliknya jika
tidak terdapat tanda bintang pada pearson correlation maka antara variabel yang
di analisis tidak terjadi korelasi.
Untuk lebih
jelasnya, kita lakukan uji analisa korelasi berikut ini:
Buka aplikasi SPSS. Kilk
Variable view, lalu tuliskan variabelnya di kolom Nama (misal X1, X2 dan Y). pada kolom Label diisi nama variabel ( misal
Diskon, Promosi dan Volume penjualan) seperti dibawah ini:
Kemudian
pindah ke Data View. Masukkan data seperti ini:
Lalu pilih analyze àCorrelate àBivariate seperti ibawah ini:
Maka
akan muncul kotak dialog:
Pindahkan variabel-variabel
ke kolom Variables. Klik OK maka
akan muncul output :
Berdasarkan output diatas kita dapat menarik kesimpulan:
ü Berdasarkan nilai signifikansi : Diskon dan Promosi
memiliki nilai signifikansi sebesar 0.001 < 0.05 berarti terdapat korelasi
yang signifikan. Selanjutnya, antara Diskon
dan Volume Penjualan memiliki nilai
signifikansi sebesar 0.039 < 0.05 yang artinya terdapat korelasi. Kemudian,
antara Promosi dengan Volume Penjualan memiliki nilai
signifikansi sebesar 0.018 < 0.05 yang artinya terdapat korelasi yang signifikan.
ü Berdasarkan tanda bintang SPSS : dari Output dapat dilihat bahwa nilai pearson correlation yang dihubungkan antara masing-masing variabel
mempunyai tanda bintang yang artinya terdapat korelasi yang signifikan antar
variabel yang dihubungkan.
Baca Juga Uji Keseragaman Data Dengan Software SPSS
Baca Juga Uji Keseragaman Data Dengan Software SPSS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar